Senin, 30 Agustus 2010

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung.

Selasa, 31 Agustus 2010, bertempat di kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, diadakan sosialisasi pemulasaran jenazah penderita AIDS yang dihadiri DKM se -kota Bandung, Pak Sonka mewakili KPA, Dr. Nirmala Kesumah,MHA dari Rumah Sakit Hasan Sadikin dan sebagai penutup hadir Ibu Susi Darsiti dari sub Kesra Kota Bandung.

Sosialisasi berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan penuh keterbukaan, isi materi diantaranya membahas tentang seluk beluk AIDS di kota Bandung, dikatakan bahwa Kasus HIV AIDS di kota Bandung pertama kali ditemukan tahun 1991 sebanyak satu kasus. Di tahun 2010, usia produktif (20 -29thn) penderita AIDS di kota Bandung sebanyak 60 %, dan usia 0-14 thn sebanyak 2,90%, kasus yang terjadi sebanyak 61 kasus dan 55 kasus diantaranya balita yang terinfeksi AIDS dari air susu ibunya.

Untuk menghadapi kenyataan tersebut maka KPA kota Bandung berencana membuat program WPA yaitu Warga Peduli AIDS, diharapkan dengan program tersebut dapat membantu masyarakat kota Bandung. Menurut Dr. Nirmala, penderita jangan dijauhi tetapi harus dibawa ke klinik terdekat sebelum menular kemana - mana, dikatakan pula bahwa kasus narkoba adalah kasus paling banyak terjadi di kota Bandung dan berimbas pada penularan AIDS.

Bandung menempati peringkat pertama dalam banyaknya penderita AIDS di Indonesia dan Jawa Barat, pada Maret 2010 terjadi sebanyak 5382 kasus. Penderita Hepatitis B adalah yang gampang tertular HIV AIDS.

Dr.Nirmala mengatakan bahwa dalam tubuh jenazah, virus HIV AIDS akan hidup selama beberapa hari, karena negara kita beriklim tropis. Selain itu 7 langkah cuci tangan sangat penting diterapkan setelah memandikan jenazah, baik menggunakan air dan sabun tapi akan lebih baik bila menggunakan cairan anti septik tangan yang banyak dijual di supermarket. AIDS merupakan penyakit yang menggerogoti sistem kekebalan tubuh, bila kekebalan tubuh lemah, maka mudah terkena penyakit TBC, Hepatitis B & C, Diare dan lain sebagainya

Menurut Pak Sonka, banyak kasus anak - anak orang kaya di Bandung yang merupakan pecandu narkoba dan penderita HIV AIDS memanfaatkan saat - saat terakhirnya melakukan pernikahan tanpa memberitahu penyakitnya kepada isterinya, maka setelah si suami meninggal, sang isteri dan bayinya tertular HIV AIDS. Oleh sebab itu benar adanya pameo yang mengatakan pentingnya bebet, bibit dan bobot seseorang.

Acara ditutup oleh Ibu Susi Darsiti (Sub Kesra Kota Bandung), beliau mengatakan bahwa agama memegang peranan penting dan menganjurkan agar tetap setia kepada pasangannya, baik yang beristeri satu dan yang beristeri lebih dari satu.

Untuk Informasi tentang AIDS di Kota Bandung dapat menghubungi KPA kota Bandung di nomor : 022 - 7305600 dengan contact person: Pak Sonka, Sis, Tuti & Sapar. Bagi yang ingin berkonsultasi tentang HIV AIDS dapat menghubungi Dr. Nirmala di nomor: 0813 212 34696.